Langkah-langkah untuk meraih sukses di tengah guncangan krisis
Langkah-langkah untuk meraih sukses di tengah guncangan krisis - Pertama kita harus mengatahui terlebih dahulu yakni: Apa itu krisis? Mengapa krisis terjadi? Siapa saja yang terkena dampak krisis? Dan Kapan seseorang terkena dampak krisis?
Ketika saya bertanya mengenai penegertian krisis, maka jawabannya beragam seperti dibawah ini:
1. Krisis adalah keadaan kelangkaan dan kekurangan sumber daya.
2. Krisis adalah keadaan ketika seseorang mengalami ketidakmampuan menghadapi situasi sulit.
3. Krisis adalah harga harga tidak terjangkau karena melambung tinggi.
4. Krisis adalah terjadi ketegangan akibat dari ketidak teraturan.
5. Krisis adalah keadaan yang penuh dengan benturan fisik dan non-fisik.
Memang jawaban seperti di atas menggambarkan keadaan krisis ekonomi, krisis politik, krisis sosial, krisis energi, dan sebagainya.
Lalu saya melanjutkan bertanya, “siapa yang terkena krisis?” Saya mendapatkan jawaban-jawaban seperti ini:
1. Mereka yang tidak punya sumberdaya dan kekutan.
2. Meraka yang tidak mampu beradaptasi secara positif dan konstruktif.
3. Meraka yang kalah bersaing memperebutkan peluang.
4. Mereka yang tidak punya akses ke pusat-pusat pengambilan kebijaakan baik langsung maupun tidak langsung.
5. Mereka yang tidak punya jarigan dan oleh karenanya tidak bisa menemukan akternatif pinjaman modal dan sumber-sumber informasi yang menguntungkan.
Lalu ketika saya bertanya, “ Mengapa seorang pada akhirnya menjadi korban dari krisis?” Maka jawaban yang muncul adalah:
1. Karena orang tidak melakukan proses adaptasi yang membuatnya bisa survive
2. Karena orang tidak memiliki kekebalan mental, emosional, spritual, dan intelektual terhadap krisis.
3. Karena orang tidak meningkatkan mutu dan keahliannya.
Nah terakhir, kemudian saya bertanya, “Kapan krisis itu terjadi?”
1. Krisis terjadi kapan saja ketika seorang bahkan sebuah institusi seperti negara tidak memiliki kompetensi/keahlian untuk dapat memperoleh sumber daya. Meskipun suberdaya tersedia secara melimpah.
2. Krisis terjadi pada saat-saat tertentu. Terutama ketika tidak terjadi keseimbangan antara tuntutan atas kebutuhan sumber daya dengan ketersedian sumber daya.
Saya kemudian berfikir lebih jauh, mungkinkah Saya, Anda ataupun siapapun dalam hidup ini menghindari krisis?
Mungkinkah manusia tidak pernah terkena krisis sama sekali selama hidupnya? Kalau krisis itu kita maknai secara luas sebagai keadaan yang penuh dengan kesulitan, kepedihan, penderitaan, kekalahan, kegagalan dan sebagainya maka sangat sulit bagi kita untuk menemukan fakta bahwa seseorang tidak pernah terkena krisis dalam hidupnya.
Jadi sebagai wujud reaksi wajar dari naluri kemanusiaan kita, dapat di pahami kalau saya dan anda mengeluh keadaan krisis ini. Tetapi sekedar mengeluh seperti itu tidak akan menyelesaikan dan mengeluarkan kita dari krisis ini sebagai pemenang. Jauh lebih bijak jika kita seandainya bertindak melalui serangkaian langkah-langkah taktis untuk melampaui krisis ini. Hingga saya dan anda dapat menciptakan keajaiban hidup dalam lorong krisis ini dengan menjadi manusia yang lebih prestatif dan lebih produktif.
“siapa bilang bahwa hanya anda s\yang menderita gra-gara krisis ini? Tidak, bahkan semua orang merasakan perihnya krisis ini. Hanya saja suara keluhan mereka ada yang sebagian terdengar, tetapi sebagiannya ada yang lebih memilih berjiwa besar untuk tidak menapkakan kepediihannya.”
“Siapa bilang Tuhan hendak menyengsarakan Anda dengan krisis ini? Tidak, justru Tuhan ingin membangunkan Anda dari tidur panjang yang memebuat Anda tidak segera menyadari begitu banyak bakat, kelebihan dan potensi yang di anugrahkan-Nya kepada Anda. Semua kebaikan ini diberikan untuk bisa Anda kembangkan dalam meraih sukses di tengah krisis ini.”
“Siapa bilang bahwa krisis ini menjadi akhir dari segala-galanya dalam kehidupan saya dan Anda? Tidak, bahkan krisis ini sesungguhnya adalah aba-aba dari Tuhan agar saya dan Anda mau berpacu dan berkompetisi menciptakan karya besar dalam hidup ini yang bermanfaat bagi sesama dan semoga Tuhan meridhainya.”
Saya berharap tersedia hikmah, motivasi, kegairahan serta peta jalan yang menginspirasi Anda. Semoga artikel ini merupakan salah satu bentuk karya amal shaleh yang mendapat ridha-Nya dan bermanfaat bagi sesama.
Ketika saya bertanya mengenai penegertian krisis, maka jawabannya beragam seperti dibawah ini:
1. Krisis adalah keadaan kelangkaan dan kekurangan sumber daya.
2. Krisis adalah keadaan ketika seseorang mengalami ketidakmampuan menghadapi situasi sulit.
3. Krisis adalah harga harga tidak terjangkau karena melambung tinggi.
4. Krisis adalah terjadi ketegangan akibat dari ketidak teraturan.
5. Krisis adalah keadaan yang penuh dengan benturan fisik dan non-fisik.
Memang jawaban seperti di atas menggambarkan keadaan krisis ekonomi, krisis politik, krisis sosial, krisis energi, dan sebagainya.
Lalu saya melanjutkan bertanya, “siapa yang terkena krisis?” Saya mendapatkan jawaban-jawaban seperti ini:
1. Mereka yang tidak punya sumberdaya dan kekutan.
2. Meraka yang tidak mampu beradaptasi secara positif dan konstruktif.
3. Meraka yang kalah bersaing memperebutkan peluang.
4. Mereka yang tidak punya akses ke pusat-pusat pengambilan kebijaakan baik langsung maupun tidak langsung.
5. Mereka yang tidak punya jarigan dan oleh karenanya tidak bisa menemukan akternatif pinjaman modal dan sumber-sumber informasi yang menguntungkan.
Lalu ketika saya bertanya, “ Mengapa seorang pada akhirnya menjadi korban dari krisis?” Maka jawaban yang muncul adalah:
1. Karena orang tidak melakukan proses adaptasi yang membuatnya bisa survive
2. Karena orang tidak memiliki kekebalan mental, emosional, spritual, dan intelektual terhadap krisis.
3. Karena orang tidak meningkatkan mutu dan keahliannya.
Nah terakhir, kemudian saya bertanya, “Kapan krisis itu terjadi?”
1. Krisis terjadi kapan saja ketika seorang bahkan sebuah institusi seperti negara tidak memiliki kompetensi/keahlian untuk dapat memperoleh sumber daya. Meskipun suberdaya tersedia secara melimpah.
2. Krisis terjadi pada saat-saat tertentu. Terutama ketika tidak terjadi keseimbangan antara tuntutan atas kebutuhan sumber daya dengan ketersedian sumber daya.
Saya kemudian berfikir lebih jauh, mungkinkah Saya, Anda ataupun siapapun dalam hidup ini menghindari krisis?
Mungkinkah manusia tidak pernah terkena krisis sama sekali selama hidupnya? Kalau krisis itu kita maknai secara luas sebagai keadaan yang penuh dengan kesulitan, kepedihan, penderitaan, kekalahan, kegagalan dan sebagainya maka sangat sulit bagi kita untuk menemukan fakta bahwa seseorang tidak pernah terkena krisis dalam hidupnya.
Jadi sebagai wujud reaksi wajar dari naluri kemanusiaan kita, dapat di pahami kalau saya dan anda mengeluh keadaan krisis ini. Tetapi sekedar mengeluh seperti itu tidak akan menyelesaikan dan mengeluarkan kita dari krisis ini sebagai pemenang. Jauh lebih bijak jika kita seandainya bertindak melalui serangkaian langkah-langkah taktis untuk melampaui krisis ini. Hingga saya dan anda dapat menciptakan keajaiban hidup dalam lorong krisis ini dengan menjadi manusia yang lebih prestatif dan lebih produktif.
“siapa bilang bahwa hanya anda s\yang menderita gra-gara krisis ini? Tidak, bahkan semua orang merasakan perihnya krisis ini. Hanya saja suara keluhan mereka ada yang sebagian terdengar, tetapi sebagiannya ada yang lebih memilih berjiwa besar untuk tidak menapkakan kepediihannya.”
“Siapa bilang Tuhan hendak menyengsarakan Anda dengan krisis ini? Tidak, justru Tuhan ingin membangunkan Anda dari tidur panjang yang memebuat Anda tidak segera menyadari begitu banyak bakat, kelebihan dan potensi yang di anugrahkan-Nya kepada Anda. Semua kebaikan ini diberikan untuk bisa Anda kembangkan dalam meraih sukses di tengah krisis ini.”
“Siapa bilang bahwa krisis ini menjadi akhir dari segala-galanya dalam kehidupan saya dan Anda? Tidak, bahkan krisis ini sesungguhnya adalah aba-aba dari Tuhan agar saya dan Anda mau berpacu dan berkompetisi menciptakan karya besar dalam hidup ini yang bermanfaat bagi sesama dan semoga Tuhan meridhainya.”
Saya berharap tersedia hikmah, motivasi, kegairahan serta peta jalan yang menginspirasi Anda. Semoga artikel ini merupakan salah satu bentuk karya amal shaleh yang mendapat ridha-Nya dan bermanfaat bagi sesama.
Belum ada Komentar untuk "Langkah-langkah untuk meraih sukses di tengah guncangan krisis"
Posting Komentar
~ Bila ada pertanyaan dan masukan, silahkan tinggalkan komentar sobat ~