Pengertian Dan Dalil Syaja'ah (keberanian) Serta Sikap Syaja'ah
Pengertian syaja'ah - Sudah pada taukah sobat tentang apakah itu syaja'ah ? untuk lebih memahaminya berikut ini akan kami paparkan pengertian syaja'ah lengkap dengan dalinya serta cara menanamkan sikap syaja'ah dalam kehidupan.
Kehidupan manusia di dunia selalu di iringi kesulitan demi kesulitan, sehingga dapat dikatakan bahwa kesulitan tidak bisa dielakkan dari kehidupan manusia. Hal tersebut merupakan realitas kehidupan dan tak seorang pun dapat mengelak darinya.
Allah swt. berfirman:
Artinya: "Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah." (Q.S Al Balad: 4)
Secara fitrah, tentu akan muncul rasa takut terhadap risiko yang akan terjadi lantaran kekerdilan jiwa yang dimiliki manusia dalam menghadapi kesulitan. Oleh karena itu, dalam hal ini manusia memerlukan sikap syaja'ah dalam dirinya. Sikap tersebut merupakan salah satu sikap terpuji yang dapat membantu manusia untuk memiliki keberanian dalam menghadapi kesulitan hidup.
Syaja'ah berarti berani atau keberanian. Sikap syaja'ah merupakan salah satu ciri yang dimiliki oleh orang yang istiqamah di jalan allah swt.. Jadi, orang yang istiqamah akan senantiasa berani dalam menyampaikan kebenaran, karena yakin berada di jalan yang benar dan dekat dengan pertolongan allah swt.
Allah swt. berfirman:
Artinya: "Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman." (Q.S Ali Imran: 139)
Ayat tersebut melarang manusia (umat islam) memiliki sikap lemah, dan memerintahkan untuk memiliki sikap berani. Salah satu alasan manusia harus berani adalah manusia merupakan makhluk yang paling sempurna dibandingkan makhluk ciptaan allah swt. lainnya dan memiliki kedudukan tinggi jika beriman kepada Allah swt.. Sementara orang yang beriman kepada allah swt. tidak memiliki rasa takut terhadap selain allah.
Baca juga: Penjelasan mujahadah an nafs (pengendalian diri)
Dalam kehidupan saat ini dapat dilihat banyak sekali ditemukan kecurangan bahkan dalam segala lini kehidupan manusia. Banyak sekali terkadi kasus kriminam, baik yang merugikan bagi beberapa orang maupun banyak orang.
Untuk itu sebagai orang yang beriman kepada Allah swt., umat islam harus berani mengungkapkan kebenaran yang ada, berani melaporkan tindak kecurangan yang ada disekitar, meskipun pelakunya memiliki kedudukan tinggi dalam masyarakat. Selain itu umat islam harus berani berlaku jujur mengatakan kebenaran.
Allah swt. berfirman:
Artinya: "maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah bertaubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesunggunya Dia maha melihat apa yang kamu kerjakan." (Q.S Hud: 112)
Adapun cara untuk menanamkan sikap syaja'ah antara lain sebagai berikut:
1. Beriman kepada yang gaib, dalam artian meyakini bahwa allah swt. benar-benar ada dan akan memberikan pertolongan kepada hamba-Nya yang benar.
2. Menaklukkan rasa takut, yaitu menaklukkan rasa takut atas risiko yang akan terjadi jika berkata benar atau menyampaikan kebenaran dengan menghadirkan rasa takut kepada allah swt. jika menyampaikan sesuatu yang tidak benar.
3. Mewariskan hal yang terbaik, yaitu mempertimbangkan keadaan generasi berikutnya jika pada hari ini menutupi kebenaran atau mendukung kecurangan.
4. Sabar, ketika seorang menyampaikan kebenaran tentu tidak sedikit orang yang memusuhinya, terlebih jika kecurangan telah mengakar dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, umat islam harus memiliki kesabaran dalam menghadapinya.
Demikianlah pembahasan kita mengenai pengertian dan dalil syaja'ah beserta cara menanamkan sikap syaja'ah. Semoga dengan membaca artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan sobat. Sekian artikel pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat.
Kehidupan manusia di dunia selalu di iringi kesulitan demi kesulitan, sehingga dapat dikatakan bahwa kesulitan tidak bisa dielakkan dari kehidupan manusia. Hal tersebut merupakan realitas kehidupan dan tak seorang pun dapat mengelak darinya.
Allah swt. berfirman:
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي كَبَدٍ
Artinya: "Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah." (Q.S Al Balad: 4)
Secara fitrah, tentu akan muncul rasa takut terhadap risiko yang akan terjadi lantaran kekerdilan jiwa yang dimiliki manusia dalam menghadapi kesulitan. Oleh karena itu, dalam hal ini manusia memerlukan sikap syaja'ah dalam dirinya. Sikap tersebut merupakan salah satu sikap terpuji yang dapat membantu manusia untuk memiliki keberanian dalam menghadapi kesulitan hidup.
Syaja'ah berarti berani atau keberanian. Sikap syaja'ah merupakan salah satu ciri yang dimiliki oleh orang yang istiqamah di jalan allah swt.. Jadi, orang yang istiqamah akan senantiasa berani dalam menyampaikan kebenaran, karena yakin berada di jalan yang benar dan dekat dengan pertolongan allah swt.
Allah swt. berfirman:
وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Artinya: "Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman." (Q.S Ali Imran: 139)
Ayat tersebut melarang manusia (umat islam) memiliki sikap lemah, dan memerintahkan untuk memiliki sikap berani. Salah satu alasan manusia harus berani adalah manusia merupakan makhluk yang paling sempurna dibandingkan makhluk ciptaan allah swt. lainnya dan memiliki kedudukan tinggi jika beriman kepada Allah swt.. Sementara orang yang beriman kepada allah swt. tidak memiliki rasa takut terhadap selain allah.
Baca juga: Penjelasan mujahadah an nafs (pengendalian diri)
Dalam kehidupan saat ini dapat dilihat banyak sekali ditemukan kecurangan bahkan dalam segala lini kehidupan manusia. Banyak sekali terkadi kasus kriminam, baik yang merugikan bagi beberapa orang maupun banyak orang.
Untuk itu sebagai orang yang beriman kepada Allah swt., umat islam harus berani mengungkapkan kebenaran yang ada, berani melaporkan tindak kecurangan yang ada disekitar, meskipun pelakunya memiliki kedudukan tinggi dalam masyarakat. Selain itu umat islam harus berani berlaku jujur mengatakan kebenaran.
Allah swt. berfirman:
فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا ۚ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya: "maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah bertaubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesunggunya Dia maha melihat apa yang kamu kerjakan." (Q.S Hud: 112)
Adapun cara untuk menanamkan sikap syaja'ah antara lain sebagai berikut:
1. Beriman kepada yang gaib, dalam artian meyakini bahwa allah swt. benar-benar ada dan akan memberikan pertolongan kepada hamba-Nya yang benar.
2. Menaklukkan rasa takut, yaitu menaklukkan rasa takut atas risiko yang akan terjadi jika berkata benar atau menyampaikan kebenaran dengan menghadirkan rasa takut kepada allah swt. jika menyampaikan sesuatu yang tidak benar.
3. Mewariskan hal yang terbaik, yaitu mempertimbangkan keadaan generasi berikutnya jika pada hari ini menutupi kebenaran atau mendukung kecurangan.
4. Sabar, ketika seorang menyampaikan kebenaran tentu tidak sedikit orang yang memusuhinya, terlebih jika kecurangan telah mengakar dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, umat islam harus memiliki kesabaran dalam menghadapinya.
Demikianlah pembahasan kita mengenai pengertian dan dalil syaja'ah beserta cara menanamkan sikap syaja'ah. Semoga dengan membaca artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan sobat. Sekian artikel pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat.
Belum ada Komentar untuk "Pengertian Dan Dalil Syaja'ah (keberanian) Serta Sikap Syaja'ah"
Posting Komentar
~ Bila ada pertanyaan dan masukan, silahkan tinggalkan komentar sobat ~